Articles

Tips Menghindari Penipuan Investasi Bodong

#ZAPFriends, investasi adalah proses menunda konsumsi hari ini untuk mendapatkan tambahan keuntungan di masa depan. Proses ini adalah strategi penting dalam perencanaan keuangan, terutama untuk memenuhi kebutuhan di masa depan seperti dana pendidikan anak untuk kuliah, dana pensiun, serta berbagai tujuan lainnya. Sayangnya, karena kurang pemahaman dan literasi keuangan, masih banyak masyarakat yang tertipu berbagai penipuan berkedok investasi. Apa dan bagaimana cara agar dapat terhindar? Simak tulisan minZ berikut ini ya!

Selama 10 tahun terakhir, pemerintah menyatakan bahwa sebanyak Rp105,81 triliun dana masyarakat hilang karena investasi ilegal. Jumlah tersebut diduga masih terus bertambah menyusul ada masyarakat yang tidak melaporkannya ke Otoritas Jasa Keuangan atau pun ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim).

Bentuk penipuan berkedok investasi tampak seperti investasi biasa. Beberapa jenis skema penipuan yang pernah terjadi di Indonesia ada yang berformat investasi emas, investasi perkebunan, mau pun investasi berbasis travel. Umumnya, investasi ini disajikan dengan gaya yang profesional, serius, dan kadang kala memiliki kantor fisik yang tidak kalah prestis dengan lembaga keuangan bonafid.  

Ciri khas utama investasi ilegal alias bodong adalah memberikan janji kepastian hasil investasi yang jauh lebih tinggi ketimbang investasi umum sejenis. Misalkan, suku bunga deposito saat ini di kisaran 5% per tahun, maka skema penipuan menawarkan hasil pasti hingga 2% per bulan. Agar investor percaya, keuntungan umumnya akan terus dibayarkan hingga 1 tahun sampai 2 tahun. Korban dari investasi ilegal biasanya bermotivasi ikut-ikutan mau pun karena faktor terdesak akibat terkena pemutusan hubungan kerja. Ada dua cara penawaran investasi bodong di Indonesia.

Skema piramida menjanjikan calon investor memperoleh uang berlebih bila merekrut anggota baru. Investor diwajibkan menyetor dana kepada orang yang merekrut sebagai anggota baru. Lalu, investor kedua pun punya kewajiban merekrut anggota baru yang pada akhirnya juga menyetorkan uang kepada investor pertama dan seterusnya. Skema ini akan membentuk lapisan demi lapisan menjadi sebuah piramida. Namun, saat piramida ini hancur, para investor baru menyadari terkena tipuan berkedok investasi. Sekilas mirip bisnis multi-level marketing yang umumnya ditawarkan dalam bentuk arisan berantai. Di Indonesia, bentuk ini ditawarkan oleh  Koperasi Pandawa. Koperasi ini merugikan masyarakat hingga Rp 3 triliun setelah diputus rantai rekrutmennya oleh OJK.

Skema kedua yang cukup sering terjadi adalah skema Ponzi. Seorang tenaga pemasar dari perusahaan ilegal ini akan mengiming-imingi calon investor dengan tingkat imbal hasil yang tinggi dan melebihi rata-rata imbal hasil deposito perbankan. Teknik pembagian uangnya adalah sebagian uang yang disetorkan investor akan digunakan untuk membayar keuntungan yang dijanjikan kepada investor lain. Sebagian lagi tentu untuk perusahaan investasi ilegal yang melakukan. Di Indonesia, bentuk ini menawarkan keuntungan 1 persen setiap hari yang dilakukan Dream for Freedom (D4F). Kerugian masyarakat karena investasi bodong DAF mencapai Rp 3,6 triliun.

Ada beberapa tips yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Pertama, if it is too good to be true, then it is too good to be true. apabila imbal hasil sangat tinggi, pasti risikonya tinggi. Jangan mudah tergiur dengan teknik membandingkan deposito dengan skema investasi, karena yang kedua tentu saja tidak dijamin oleh pemerintah. 

Kedua, pahami bagaimana perusahaan melakukan pengelolaan dana investasi. Sebuah investasi baik itu usaha mau pun lainnya pasti mengalami siklus. Artinya, terjadi penurunan atau kenaikan hasil investasi adalah sebuah hal yang wajar. Jika ada sebuah tawaran investasi yang berani menjanjikan hasil yang pasti dan tinggi, maka calon investor patut waspada. 

Ketiga, pastikan perusahaan investasi memiliki ijin untuk menghimpun dana masyarakat. Berbentuk badan hukum seperti perseroan terbatas (PT), mau pun koperasi saja tidak cukup. Calon investor dianjurkan untuk selalu melakukan referensi ke daftar waspada investasi dari OJK. Apabila nama perusahaan atau organisasi yang sedang dipelajari masuk daftar waspada, maka sebaiknya hindari saja. 

Selain tiga tips diatas, kami juga kerap menggunakan rumus 72 sebagai tolak ukur kewajaran hasil investasi. Cara menghitung kelogisan dari sebuah penawaran investasi dengan membagi angka 72 dengan tingkat imbal hasil yang dijanjikan oleh skema investasi. Hasilnya, merupakan jumlah tahun yang dibutuhkan agar nilai modal tumbuh menjadi dua kali lipat dari nilai semula. 

Contoh, jika investor diberi tawaran investasi yang menjanjikan tingkat imbal hasil sebesar 5% per tahun, maka jika disandingkan dengan deposito, secara matematis modal akan kembali dalam 14,4 tahun. Perhitungannya adalah membagi 72 dengan 5, yang merupakan bunga 5% per tahun untuk investasi sejenis deposito. Jadi, misal Anda menempatkan dana sebesar Rp100 juta, maka dalam 14,4 tahun dana investasi baru akan berkembang menjadi Rp200 juta alias berkembang dua kali lipat. 
Investasi selama dilakukan secara benar dan sesuai seharusnya akan memberikan hasil yang baik dan bermanfaat bagi kesejahteraan keluarga. Andil pemerintah memang penting dalam melakukan fungsi pengawasan atas menjamurnya pelaku investasi bodong. Namun, sebagai pemilik dana, Anda juga harus mau lebih logis serta waspada sebelum menempatkan dana. Live a Beautiful Life!

Tuliskan Komentar

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya