Resources

Articles

Rekening Bersama Suami – Isteri

ZAPFriends, siapakah yang biasanya mengatur keuangan keluarga? Ada suami yang menyerahkan pengaturan keuangan keluarga kepada istri, ada juga sebaliknya. Namun, bicara pengaturan keuangan dan rekening bersama adalah hal yang berbeda lagi. Ternyata, banyak juga pasangan yang enggan memiliki rekening bersama dengan beberapa alasan. Nah, jika ZAPFriends mulai memikirkan untuk memiliki rekening bersama pasangan atau joint account, maka ini dia checklistnya:

  1. Rekening untuk memenuhi kebutuhan bualanan

Kebutuhan untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk pengeluaran makan, gas, listrik, asisten rumah tangga, uang sekolah anak-anak dan lain-lain dapat dibayarkan melalui rekening bersama. Dengan demikian ZAPFriends sudah bisa mengetahui besaran alokasi dana untuk pengeluaran rutin yang dialokasikan bersama.

Keuntungan memiliki rekening bersama adalah adanya kepastian dana yang disiapkan untuk membayar keperluan rutin. Sedangkan, untuk keperluan pribadi masing-masing sebaiknya dipisahkan kedalam rekening belanja pribadi.

2. Rekening bersama untuk dana darurat

ZAPFriends, perlu diingat engeluaran darurat yang bersifat musibah dapat terjadi kepada siapa pun. Bisa saja ada kebutuhan biaya kesehatan yang harus dibayarkan oleh isteri, padahal suami sedang berada diluar kota. Alih-alih membayar dengan kartu kredit, akan lebih baik jika pengeluaran ini dibayarkan dari rekening bersama.

Salah satu faktor pertimbangan adalah jika terjadi kematian pada salah seorang pasangan, maka pasangan yang ditinggalkan langsung dapat mengakses rekening bersama.

3. Rekening bersama untuk investasi

Sebuah keluarga tentunya sudah memiliki tujuan keuangan, bukan? Keberadaan rekening bersama berarti ada alokasi dana yang khusus disediakan oleh ZAPFriends bersama pasangan dalam memenuhi kebutuhan akan investasi ini. Dengan komitmen sebagai keluarga, maka pencairan investasi pun baru dapat dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. Sehingga, kecil kemungkinan penggunaan dana ditujukan untuk kebutuhan selain dari yang sudah direncanakan bersama.

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Mengenal Investasi Reksa Dana

Seiring dengan bertambahnya minat masyarakat untuk mulai berinvestasi, saya pun banyak mendapatkan pertanyaan seputar produk keuangan yang bernama reksa dana. Saya sangat beruntung telah mengenal ragam jenis investasi reksa dana sejak awal terbit yaitu tahun 1996 sejak diarahkan oleh Om Iwan Pontjowinoto Co-Founder ZAP Finance, pelopor reksa dana di Indonesia. Bagi semua investor pemula, reksa dana adalah produk pasar modal yang sangat mudah untuk dipahami dan dibeli.

Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Pada praktiknya uang yang terhimpun bisa dibelikan berbagai jenis aset seperti saham, deposito, pasar uang, dan obligasi. Sehingga, membeli produk reksa dana itu seperti membuat satu portofolio investasi tersendiri.

Berdasarkan alokasi uang yang dikelola, maka sebuah reksa dana dapat berjenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Jadi, apabila produk reksa dana yang dibeli mengelola dana dengan alokasi 10% di aset kas dan 90% di saham, maka reksa dana tersebut berjenis reksa dana saham. Setiap jenis reksa dana memiliki potensi keuntungan dan risiko yang berlainan.

Cara berinvestasi di reksa dana adalah dengan membeli berbagai pilihan produk reksa dana yang tersedia di pasaran. Pembelian dengan cara menyetorkan sejumlah dana, mulai dari puluhan ribu pun saat ini sudah bisa, pada harga Nilai Aktiva Bersih yang ditetapkan per hari tersebut. Misalkan, harga Nilai Aktiva Bersih adalah Rp5000 per unit, maka jika setoran dana berjumlah Rp100,000, saldo di rekening investasi tercatat 20 unit (saya mengabaikan adanya biaya jual-beli). Kemudian, setelah 1 tahun misalnya, harga Nilai Aktiva Bersih adalah Rp6000, maka jika dilakukan penjualan, Anda akan memperoleh dana sebesar Rp120,000. Dengan demikian, terdapat keuntungan sebesar Rp20 ribu sebagai hasil investasi selama setahun.

Produk reksa dana diterbitkan dan dikelola oleh perusahaan Manajer Investasi yang telah memperoleh ijin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Namun, seiring dengan perkembangan industri, ZAPFriends bisa membeli produk reksa dana melalui beberapa jalur distribusi. Opsi pertama, membeli langsung di perusahaan sekuritas yang menjual reksa dana. Opsi kedua, membeli via bank yang menjadi Agen Penjual Efek Reksa dana (APERD). Opsi ketiga, membeli melalui platform online alias fintech yang menjual produk reksa dana. Pahami, produk yang Anda beli tetap sama, yaitu Reksa dana. Namun, yang berbeda adalah tempat pembeliannya. Ibarat, membeli beras bisa langsung ke pasar grosir, supermarket, atau belanja online. Tentu saja berasnya sama, yang berbeda adalah tambahan biaya pembelian serta kemudahan yang ditawarkan.

Lalu, bagaimana memilih reksa dana yang tepat untuk setiap orang? Ini merupakan ilmu yang berbeda lagi. Secara umum, profil risiko investor pasti menjadi faktor penentu. Namun, ada panduan yang dapat diikuti bagi setiap investor pemula saat berminat untuk menjadi seorang investor reksa dana.

Pertama, kenali terlebih dahulu tujuan dalam berinvestasi. Setiap calon investor sebaiknya mengetahui kapan dan untuk apa tujuan dana yang diinvestasikan. Panduan umum, semakin pendek jangka waktu berinvestasi, maka sebaiknya memilih reksa dana yang berisiko rendah. Berdasarkan jenis reksa dana, produk yang memiliki risiko terendah hingga tertinggi adalah reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Secara umum, apabila tujuan investasi hingga 2 tahun kedepan, maka memilih reksa dana pasar uang, untuk tujuan hingga 5 tahun kedepan, maka memilih reksa dana pendapatan tetap, untuk tujuan hingga 8 tahun kedepan, maka memilih reksa dana campuran, dan diatasnya dapat memilih reksa dana saham. Jika ragu, pelajari kembali berbagai informasi mengenai reksa dana yang diinginkan dalam dokumen fund fact sheet.

Kedua, strategi berinvestasi. Produk reksa dana tergolong cukup likuid karena dapat dibeli setiap saat dan dapat dicairkan setiap saat. Meski pun, pahami bahwa saat pencairan, maka dibutuhkan waktu beberapa hari hingga dana masuk ke rekening setiap pemilik reksa dana. Cara termudah adalah melakukan pembelian reksa dana secara berkala, misal setiap bulan, dengan teknik debit otomatis dari rekening gaji. Keunggulan cara ini adalah tercipta disiplin untuk menyisihkan penghasilan diawal dan memastikan investasi terjadi.

Ketiga, pengelola reksa dana alias manajer investasinya. Setelah mengetahui jenis reksa dana yang sesuai untuk kebutuhan investasi calon investor, maka pertimbangan berikutnya adalah memilih reksa dana dari manajer investasi yang mana. Secara umum, saya sarankan membeli dari manajer investasi yang bereputasi baik, punya kinerja investasi yang secara konsisten dapat lebih tinggi daripada rata-rata pasar, dan memungut biaya yang lebih kecil. Besaran biaya akan mengurangi potensi keuntungan calon investor, itu sebabnya pahami produk yang akan dibeli melalui prospektus calon investor.

Terakhir, di ZAP Finance juga menggunakan parameter kemudahan akses dan administrasi atas pembelian produk reksa dana sebagai salah satu panduan memilih. Di jaman digital, kemudahan pembelian sudah menjadi opsi wajib. Investor juga membutuhkan sistem informasi yang dapat diakses secara online, sehingga dapat dengan mudah memantau perkembangan investasi reksa dananya. Masih ragu juga? Saya sarankan mulai dari kecil sambil belajar. Perlakukan berinvestasi selayaknya Anda membeli barang kesukaan di online shop. Setiap bulan, setorkan dana misalnya Rp100 ribu untuk pembelian reksa dana. Pahami reksa dana dengan mempelajari perkembangan investasinya, dan yang terpenting mulai dari sekarang. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Biaya Pendidikan Kena Pajak?

#ZAPFriends belum lama ini, beredar berita bahwa pemerintah berencana mengenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) pada beberapa kategori jasa, termasuk dalam jasa pendidikan seperti PAUD, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, dan pendidikan luar sekolah. 

Tanpa adanya PPN pun, biaya masuk sekolah di Indonesia terbilang besar, ditambah dengan inflasi pendidikan yang bisa mencapai 15% per tahun tentunya akan menambah kebutuhan dana pendidikan yang perlu dipersiapkan. Walaupun ini baru wacana, namun alangkah baiknya jika #ZAPFriends sebagai orang tua bisa menyikapinya dengan bijaksana, salah satunya dengan merencanakan dana pendidikan sedini mungkin agar #ZAPFriends tidak perlu khawatir saat waktunya tiba.

Berikut beberapa langkah yang perlu diambil dalam perencanaan dana pendidikan:

1. Tentukan jangka waktu

Usia anak sangat mempengaruhi kapan dana pendidikan akan dibutuhkan. Tentukan usia pertama anak masuk sekolah, sehingga didapatkan kapan kebutuhan setiap jenjang pendidikannya. Jika dana dibutuhkan dibawah 12 bulan, maka jangka pendek, sedangkan diatas 12 bulan maka jangka menengah hingga panjang.

2. Pemilihan sekolah

Lakukan survey dan cari informasi secara detail tentang pilihan-pilihan sekolah yang ada. Kemudian buat pertimbangan dan tentukan jenis sekolah yang paling sesuai untuk anak #ZAPFriends. Pemilihan jenis sekolah yaitu negeri, swasta, atau internasional akan sangat mempengaruhi biaya pendidikan anak kelak. Proyeksikan biayanya sesuai dengan inflasi alias kenaikan harga per tahun.

3. Evaluasi keuangan

Evaluasi kondisi keuangan saat ini. Sebaiknya biaya pendidikan anak setiap bulannya, baik biaya sekolah maupun kegiatan tambahan lainnya maks. 10% dari penghasilan #ZAPFriends. 

4. Pilih instrumen investasi yang tepat

Besarnya biaya pendidikan sudah bisa diprediksi, kapan dana dibutuhkan pun sudah diketahui. Langkah berikutnya adalah menentukan instrumen investasi yang tepat. Untuk mudahnya, dana pendidikan dapat dibagi dalam 3 kelompok besar, yaitu: dana pendidikan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang yang instrumen investasinya dapat disesuaikan dengan jangka waktu tersebut.

5. Disiplin dengan tujuan

Memiliki tujuan akan sangat membantu #ZAPFriends untuk fokus dan disiplin dalam berinvestasi. Terutama bila untuk kebutuhan si buah hati. Sisihkan min. 5% dari penghasilan bulanan #ZAPFriends ke instrumen investasi yang tepat, sedini mungkin agar dana yang ada dapat berkembang optimal.

Pada akhirnya jika seandainya rencana pengenaan pajak terhadap jasa pendidikan tidak jadi terlaksana, adalah langkah bijak untuk tetap merencanakan pendanaan terhadap pendidikan anak. Mari kita berharap dan berbuat yang terbaik bagi pendidikan anak-anak kita. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Keuangan untuk Pasangan yang Baru Menikah

Sebagai pasangan yang baru menikah tentunya ada hal baru yang perlu #ZAPFriends sesuaikan dengan pasangan. Membangun keluarga baru diikuti juga dengan tanggung jawab dalam hal keuangan. Berikut langkah-langkah menyusun keuangan untuk keluarga baru.

1. Anggaran Baru Bersama

Langkah pertama adalah membuat anggaran baru bersama, jika sebelum menikah #ZAPFriends memiliki pemasukan dan pengeluaran masing-masing, maka setelah menikah akan memiliki pemasukan dan pengeluaran bersama. Diskusikan siapa saja yang menjadi sumber pemasukan dan berapa besar pengeluaran bersama dalam satu bulan.

2. Mengelola Utang

Sebaiknya masalah utang dibicarakan sebelum pernikahan, namun jika #ZAPFriends belum dibicarakan maka segera untuk terbuka dengan menceritakan masalah utang. Karena selain aset, utang pun dapat diwariskan. Lunasi segera utang yang bersifat konsumtif sekecil apapun itu (terutama kartu kredit), karena selain mempunyai bunga yang besar, utang konsumtif juga akan menggerogoti aset kekayaan kita. Jangan lupa untuk membuat komitmen untuk tidak berutang konsumtif dan lunasi tagihan kartu kredit tiap bulannya. 

3. Dana Darurat

Dana darurat berfungsi sebagai ban serep bagi kondisi keuangan kita. Berbagai kejadian yang tak terduga bisa saja terjadi pada keluarga kita, sehingga menyebabkan keluarnya uang yang tak pernah dianggarkan. Sebagai contohnya adalah biaya sakit, kecelakaan, kematian, bantuan keluarga, dan keperluan mendadak lainnya.

4. Membuat Proteksi 

Proteksi kesehatan, jiwa, kendaraan, dan rumah adalah hal penting. Namun, pelajari dengan seksama sebelum membeli polis asuransi dari produk-produk proteksi tersebut dan yang paling penting adalah harus sesuai dengan kondisi keuangan #ZAPFriends. 

5. Membuat tujuan dan Investasi

Buat tujuan keuangan keluarga #ZAPFriends untuk masa depan, seperti dana pendidikan anak, dana pensiun, dana ibadah haji, dana liburan, dana pembelian rumah dan lain-lain. Setelahnya, mulailah berinvestasi di produk-produk yang #ZAPFriends pahami dengan baik seperti properti, emas, reksa dana, saham, dan lain-lain. Perlu diingat bahwa saat ini dengan seratus ribu rupiah #ZAPFriends sudah bisa berinvestasi.

Selamat mengelola keuangan ya #ZAPFriends!. #BelajarBarengZAPFriends

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Prioritas dalam Pengeluaran

Penghasilan naik terus setiap bulan, namun gaji setiap bulan tidak pernah cukup? Menabung pun sepertinya susah. Apakah #ZAPFriends salah satunya? Masalah klasik ini memang sering dirasakan oleh banyak masyarakat terutama yang tinggal di kota-kota besar. 

Saat penghasilan #ZAPFriends terbatas, namun pengeluaran seperti tak ada habisnya, maka melakukan prioritas dalam pengeluaran menjadi suatu keharusan. Ada beberapa tips dalam prioritas pengeluaran rumah tangga, ini dia checklistnya:

1. Prioritas pengeluaran rumah tangga

Setiap rumah tangga sebaiknya melakukan skala prioritas pengeluaran berdasarkan pos yang utama, diperlukan, dan sebaiknya ditunda atau dihindari. Pengeluaran utama contohnya adalah belanja dapur dan pengeluaran listrik serta air. Pengeluaran yang diperlukan contohnya pengeluaran biaya kesehatan dan investasi untuk mewujudkan keinginan. 

2. Prioritas pengeluaran anak

Bagilah pengeluaran menjadi hal yang utama, penting, dan tambahan. Pengeluaran utama contohnya biaya makanan dan pakaian anak. Pengeluaran penting contohnya biaya sekolah dan biaya mainan anak. Sedangkan pengeluaran tambahan adalah biaya les anak, hiburan anak, serta biaya barang elektronik untuk anak.

3. Prioritas pengeluaran cicilan.

Untuk cicilan, utamakan pinjaman-pinjaman yang bersifat produktif seperti pinjaman rumah dan pinjaman usaha. Jumlah cicilan per bulan usahakan dibawah 30% dari penghasilan bulanan. Apabila sudah melebihi angka tersebut, maka sebaiknya #ZAPFriends tunda dulu pembelian atau jual barang yang telah dibeli dengan utang yang konsumtif. 

4. Prioritas pengeluaran transportasi.

Untuk menjaga pengeluaran transportasi agar masih di sekitar 5% dari gaji bulanan, maka sebaiknya tanyakan dulu beberapa hal sebelum membeli kendaraan. Apakah keluarga perlu membeli kendaraan pribadi, bagaimana dengan harga dibandingkan fungsi, bagaimana dengan konsumsi bahan bakarnya, serta bagaimana dengan biaya perawatannya.

5. Prioritas pengeluaran pribadi.

Berdasarkan riset, ternyata rata-rata orang hanya menggunakan 21% dari barang yang dia beli. Sehingga, sebelum menjadi boros dalam pengeluaran pribadi, #ZAPFriends wajib bertanya apakah #ZAPFriends benar-benar perlu barang ini? Perlukah bermerek? Dan pastinya miliki dulu uang untuk belanja sebelum #ZAPFriends membeli barang!

6. Prioritas pengeluaran rekreasi.

Sesungguhnya, untuk pengeluaran rekreasi dan hiburan #ZAPFriends dapat bedakan menjadi dua jenis, yaitu pengeluaran yang rutin mingguan dengan pengeluaran yang sifatnya tahunan. Hiburan rutin contohnya biaya nonton bioskop, makan di restoran, dan lainnya. Untuk kebutuhan ini, alokasi pengeluarannya dari gaji bulanan sebesar 5%. Namun karena kondisi sedang pandemi, sebaiknya kegiatan rekreasi dan hiburan ke tempat umum ditunda dulu ya #ZAPFriends. Stay safe, stay health, and stay at home #ZAPFriends! #BelajarBarengZAPFinance  

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Syarat Utang yang Sehat

#ZAPFriends tidak semua utang adalah utang yang jahat. Ada utang yang bersifat produktif dan ada utang yang bersifat konsumtif. Utang produktif adalah utang sehat, yang dibuat dengan tujuan menambah manfaat dan membantu terwujudnya aset investasi.  Sedangkan, untuk pembelian aset konsumsi maka yang masih tergolong sehat adalah utang konsumtif yang memiliki nilai manfaat lebih panjang daripada masa pembayaran utang.

Nah, seperti apakah sebenarnya syarat utang yang baik atau utang yang sehat ini? Ini dia checklistnya:

1. Utang yang diperuntukkan untuk menambah aset

Kenaikan harga properti, membuat banyak rumah tangga kesulitan dalam memiliki rumah tinggal. Jika menunggu sampai uang tercukupi seringkali menjadi mustahil. Apalagi asset property biasanya memiliki kenaikan harga antara 10% – 20% setiap tahunnya, tergantung pada lokasi di mana #ZAPFriends membeli properti.

2. Utang yang diperuntukkan untuk menambah modal usaha

Dengan tambahan modal, maka harapannya penghasilan usaha di masa depan akan lebih besar. Oleh sebab itu, utang yang dibuat untuk penambahan modal, masih termasuk ke dalam kategori utang yang sehat. Namun, #ZAPFriends tetap harus berhati-hati dalam memperhitungkan, karena diupayakan dengan adanya penambahan modal ini juga berpengaruh pada penambahan pendapatan. Sehingga, biaya & cicilan pinjaman harus bisa ditutup dari penambahan pendapatan.

3. Pembelian aset konsumsi dengan masa manfaat diatas 5 tahun

Beberapa kartu kredit akan menawarkan cicilan tetap atau bunga 0% untuk pembelian barang-barang tertentu, jika ternyata mendadak mesin cuci, TV, kulkas atau alat elektronik di rumah yang biasa dipergunakan sebagai bagian dari kebutuhan sehari-hari rusak, maka #ZAPFriends boleh berutang untuk membeli penggantinya.

4. Besaran total cicilan tidak melebihi 30% dari pendapatan

Apa pun utang yang diambil, baik untuk KPR/KPA, cicilan kartu kredit, dan lain-lain, sebaiknya jumlah cicilan pinjaman tidak melebihi dari 30% dari jumlah pendapatan bulanan. Namun, apabila #ZAPFriends bekerja sebagai freelancer, sangat tidak disarankan mengambil pinjaman lain diluar KPR.

5. Pinjaman tidak untuk gaya hidup apalagi biaya hidup

Mengikuti gaya hidup tidak akan pernah ada habisnya dan tidak akan pernah cukup. Jadi kalau #ZAPFriends membeli gadget atau memilih untuk menghabiskan waktu banyak di tempat kopi-kopi kekinian dengan berutang, membayar dengan kartu kredit, atau sering menggunakan fitur bayar nanti, maka ini adalah suatu bentuk utang yang tidak sehat. Apalagi jika sampai membayar biaya harian dan biaya sekolah anak dengan pinjaman, juga tidak disarankan. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Bijak dalam Berutang Pinjaman Online

Adanya peer-to-peer lending, baik kita berperan sebagai peminjam atau pemberi pinjaman, membuka banyak sekali pintu dalam akses keuangan. Dengan transformasi digital di dunia keuangan ini, maka semua menjadi dimudahkan, dan siapapun dimanapun ia berada, bisa melakukan transaksi digital sejauh satu klik dari ponsel.

Namun dibalik kemudahan yang ditawarkan oleh pinjaman online, ada hal-hal yang wajib kita perhatikan agar tidak terjebak dalam utang yang tidak bisa kita bayar.

  1. Jumlah pinjaman yang kecil, memberikan efek psikologis menyepelekan

Biasanya pinjaman yang ditawarkan sangat kecil. Mulai dari beberapa ratus ribu sampai maksimum Rp. 3 juta. Ada beberapa pinjaman online yang menawarkan pinjaman sampai 20 juta. Namun biasanya karena batas pinjaman yang kecil, yaitu antara Rp. 1 juta sampai Rp. 1,5 juta, tanpa sadar Anda akan mengajukan  lagi pinjaman online di tempat lain, sehingga pinjaman online yang Anda miliki, menjadi menumpuk, bahkan berkali-kali lipat dari gaji yang Anda miliki.

  1. Tidak adanya link ke BI Checking, sehingga pinjaman Anda pasti disetujui

Biasanya ada regulasi dari perbankan kalau pengajuan pinjaman adalah sebesar 30%-35% dari gaji, sehingga Anda masih memiliki kemampuan bayar. Namun karena pinjaman online ini tidak saling berhubungan, maka apabila Anda mengajukan pinjaman pada saat yang bersamaan atau berdekatan, maka bukan mustahil semua pinjaman yang Anda ajukan akan disetujui.

Hal ini akan sangat tidak menguntungkan bagi Anda, karena dengan disetujuinya pinjaman-pinjaman tersebut, Anda akan memiliki kewajiban bayar yang sangat besar.

  1. Bunga yang besar dengan jangka waktu yang pendek

Sepertinya kecil, pinjaman Rp. 650.000,- bunga yang dikenakan Rp. 158.500,- untuk 2 minggu. Atau pinjaman Rp. 1.200.000,- bunga untuk 2 minggunya adalah sebesar Rp. 168.000,- Padahal kalau Anda hitung secara detail, maka bunga pinjaman yang dikenakan adalah sebesar sedikitnya 30% per bulan. Bahkan sampai 50% per bulan.

Sementara bunga kartu kredit maksimum hanya 45% per tahun, atau setara 4% per bulan. Dan bunga yang dikenakan pinjaman online ini bisa bersifat bunga ber bunga juga, sehingga bukan mustahil malah bunga yang wajib dibayarkan lebih besar dari pinjaman, dan Anda tidak lagi bisa membayar.

Yang lebih parahnya adalah, Anda melakukan pinjaman lagi di tempat lain untuk menutup bunga dan pembayaran, dengan membuat utang baru.

  1. Adanya biaya – biaya tambahan yang memberatkan

Selain bunga, ada biaya-biaya lain yang akan menambah berat pembayaran Anda. Ada biaya administrasi yang sangat bervariasi, ada biaya bunga ber bunga, ada biaya keterlambatan, ada biaya penalty yang lain-lin, sehingga Anda harus waspada dan hitunglah secara lebih cermat berapa yang sebenarnya harus Anda bayar, agar Anda tidak terjebak oleh utang konsumtif yang tidak perlu.

  1. Adanya debt collector yang lebih jahat dari debt collector perbankan

Apabila Anda mulai gagal bayar atau ada keterlambatan pembayaran, hanya butuh waktu 2-3 hari sebelum debt collector dari pinjaman online ini akan mulai meneror Anda. Dan tidak ada undang-undang yang akan melindungi Anda, seperti halnya kalau Anda gagal membayar utang kartu kredit dari perbankan. Dan mereka akan menghalalkan secara cara agar Anda membayar. Mulai dari memaki, sampai mendatangi Anda ke kantor dan mempermalukan Anda, mendatangi orang tua bahkan dalam beberapa kasus terjadi kekerasan fisik.

Pinjaman online walau membantu namun bisa juga menjadi boomerang apabila #ZAPFriends tidak hati-hati dalam memanfaatkannya. Pastikan bahwa ini adalah alternatif yang bisa memudahkan, bukan malah menambah berat. Sesuaikan dengan kemampuan, karena ketika #ZAPFriends mulai merasa berat, arti sebenarnya #ZAPFriends sudah tidak mampu dan sebaiknya tidak dilanjutkan, atau cari alternative pembayaran lain yang lebih masuk akal. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Penghasilan 7 Juta Bisa Membeli Rumah dan Mobil

Sebagai keluarga muda, berbagai kebutuhan hidup bisa membuat  kesulitan untuk mengatur penghasilan. Apalagi saat dihadapkan dengan situasi membeli rumah tinggal atau membeli mobil terlebih dahulu. Statistik mengatakan bahwa untuk bisa hidup dengan nyaman di kota DKI Jakarta misalnya, sebuah keluarga dengan dua orang anak membutuhkan biaya sebesar Rp.7 juta per bulan. Apabila penghasilan yang masuk ke rumah tangga sebesar ini, sebenarnya bisakah  #ZAPFriends  memiliki rumah dan mobil sekaligus? Ini dia checklist keuangannya:Kondisikan Keuangan Rumah Tangga.  #ZAPFriends harus membuat penghasilan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus tetap mencicil rumah dan mobil. Secara umum, cicilan utang sebaiknya hanya sebesar 30%-35% dari penghasilan. Artinya,  #ZAPFriends harus sanggup membagi Rp.2.4 juta untuk cicilan mobil dan motor.

  1. Kondisikan Keuangan Rumah Tangga. #ZAPFriends harus membuat penghasilan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus tetap mencicil rumah dan mobil. Secara umum, cicilan utang sebaiknya hanya sebesar 30%-35% dari penghasilan. Artinya,  #ZAPFriends harus sanggup membagi Rp.2.4 juta untuk cicilan mobil dan motor.

2. Alokasi Cicilan. Porsi pembayaran cicilan rumah seharusnya lebih besar dibandingkan cicilan mobil. Hal ini karena mobil merupakan kebutuhan tingkat kedua.  #ZAPFriends pun masih punya alternatif menggunakan kendaraan umum. Porsi ideal pembagiannya adalah maksimal Rp.1.4 juta untuk cicilan rumah dan Rp.1 juta untuk cicilan kendaraan.

3. Menyesuaikan Pembelian Rumah. Sebelum mengambil fasilitas kredit perumahan,  #ZAPFriends sebaiknya melakukan window shopping ke berbagai bank. Tanyakan ilustrasi berapa jumlah pinjaman yang dapat diambil dengan kondisi cicilan yang  #ZAPFriends mampu. Dengan asumsi tingkat suku bunga 8% per tahun, maka cicilan Rp.1.4juta dapat diperoleh untuk pinjaman sebesar Rp.150 juta dengan tenor 15 tahun. Nah, tugas  #ZAPFriends adalah mencari rumah tinggal yang cocok dengan kemampuan finansial.

4. Menyesuaikan Pembelian Kendaraan. Serupa dengan pembelian rumah tinggal, maka  #ZAPFriends juga harus menyesuaikan bujet untuk pembelian mobil. Dengan asumsi tingkat suku bunga 6% per tahun, maka pinjaman kendaraan yang mampu diambil sebesar Rp.55juta. Artinya, jika harga mobil sebesar Rp.100 juta,  #ZAPFriends harus punya uang muka sebesar Rp.45juta.

5. Menetukan Prioritas. Ternyata tidak memungkinkan untuk melakukan cicilan pembelian secara bersamaan? Maka,  #ZAPFriends harus berdiskusi dengan pasangan mengenai kemampuan finansial dan prioritas untuk mewujudkan impian. Secara umum, saya selalu menganjurkan untuk mendahulukan pembelian rumah tinggal karena harganya naik terus. Sedangkan, untuk kendaraan, selama pabrik mobil masih berdiri,  #ZAPFriends punya kesempatan di masa depan untuk membeli kembali.

 #ZAPFriends , yang terpenting adalah pahami prioritas kebutuhan hidup dan jangan membeli diluar kemampuan finansial. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Punya Kartu Kredit? Jangan Digunakan untuk 4 Hal Ini.

Apakah salah satu dari #ZAPFriends adalah pengguna kartu kredit? Keberadaan kartu kredit akan memudahkan kita dalam bertransaksi untuk membayar pengeluaran. Namun jika tidak bijaksana, maka akan membuat #ZAPFriends terjebak dalam utang kartu kredit.Supaya #ZAPFriends tidak terjebak dalam utang kartu kredit, jangan pernah mempergunakannya untuk 4 hal ini ya:

  1. Sumber penghasilan untuk dana darurat. Kartu kredit bukanlah dana darurat, atau dana tambahan yang bisa digunakan untuk keperluan mendesak. Menggesek kartu kredit artinya menambah utang.

2. Membayar sekolah anak. Saat ini, banyak sekolah yang memanfaatkan fasilitas pengadaan mesin EDC dengan tujuan mempermudah orang tua dalam pembayaran uang sekolah anak. Namun, bukan berarti #ZAPFriends boleh membayar uang sekolah anak dengan kartu kredit. Jika tidak dibayar lunas saat tagihan dating, maka akan membuat #ZAPFriends berutang lebih banyak. Apalagi jika menghitung biaya bunga yang dibebankan.

3. Membayar Zakat, Infaq, dan Sedekah. Penggunaan sarana pinjaman untuk membayar zakat, infaq dan sadaqoh terasa kurang bijaksana. #ZAPFriends sebaiknya menyisihkan sedikitnya 2.5% dari penghasilan kita dengan cara mengambil dari dana gaji di rekening tabungan.

4. Belanja bulanan. Ada bahaya mengintai jika #ZAPFriends menggunakan kartu kredit untuk belanja bulanan. Selain umumnya menjadi kurang terkontrol karena merasa bebas akan limit dari kartu kredit yang diberikan, juga banyak hal lain. Kebiasaan ini akan memicu terjadinya bocor halus, seperti membeli cemilan yang tidak perlu dan barang belanjaan lain akibat masih tersisa limit kartu kredit. Dan yang lebih buruk lagi, jika #ZAPFriends lupa membayar tagihan belanja bulanan ini, maka akan dikenakan bunga yang tidak sedikit.

Biasakan memiliki budget atau pos-pos pengeluaran bulanan yang memang rutin dilakukan. Gunakan kartu kredit dengan bijak. Ingatlah bahwa kartu kredit adalah kartu utang, bukan dana cadangan. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Hobi Ganti Gadget dan Barang Bermerek? Ini Tips Keuangannya!

#ZAPFriends, gadget dan barang bermerek memang sudah menjadi penunjuk kelas sosial di masyarakat, terutama di kota besar seperti Jakarta. Kebutuhan untuk sering mengganti gadget bahkan sudah menjadi sesuatu yang biasa, apalagi dengan seringnya gadget model baru yang keluar, dengan fitur-fitur pelengkap yang lebih canggih dari kebutuhan sebelumnya.

Nah, supaya hobi ini bisa terus jalan tanpa membuat dompet #ZAPFriends bolong, minZ kasih sedikit ips keuangannya:

  1. Lakukan Pengecekan Berkala

Seiring dengan bertambanya koleksi barang-barang di lemari, pasti ada beberapa barang yang sudah jarang atau bahkan sudah tidak pernah dipakai lagi. Keluarkanlah barang tersebut dan pilih barang yang masih layak jual.

2. Buat Rencana Pembelian Barang Bermerek

#ZAPFriends mungkin ingin sekali membeli gadget keluaran terbaru atau barang bermerek tertentu yang harganya fantastis. Nah, rencanakan dari sekarang! Cari tahu berapa harga barangtersebut dan tentukan kapan #ZAPFriends ingin membelinya.

3. Siapkan Dana

Cek tabungan yang sudah disiapkan untuk membeli gadget atau barang tersebut. Ingat bahwa tabungan untuk membeli gadget ataupun barang bermerek tidak boleh diambil dari tabungan Dana Darurat maupun operasional, apalagi tabungan Pendidikan anak maupun Pensiun!

4. Tentukan Strategi

Tentukan strategi yang akan dilakukan untuk menutupinya, apakah #ZAPFriends akan menabung atau berinvestasi dari penghasilan bulanan, menyisihkan dari THR, bonus atau komisi. Jika menabung dalam waktu satu atau dua tahun mendatang tidak memungkinkan untuk mencapai target dana yang diinginkan, maka investasi menjadi pilihan yang tepat untuk dilakukan.

5. Siapkan Rekening atau Produk Investasi Terpisah

Pisahkan rekening tabungan atau produk investasi yang biasa digunakan untuk membeli gadget dan berbelanja barang bermerek. Hal ini bertujuan untuk mencegah #ZAPFriends melakukan sabotase atas pos alokasi dana yang lain.

6. Perhatikan Waktu “Diskon”

Barang bermerek tertentu jarang atau mungkin tidak pernah memberikan diskon atas produk barang yang dijualnya, namun merek lain sering memberikan diskon pada waktu tertentu. Perhatikan sewaktu-waktu ketika diskon tersebut sering diberikan sehingga #ZAPFriends bisa menghemat anggaran pembelanjaan barang-barang tertentu.

Semoga tips-tips di atas dapat membantu #ZAPFriends. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya