Resources

Articles

Masalah Keuangan Fresh Graduate

Menjadi seorang fresh graduate dan pekerja pemula tidaklah mudah, karena merupakan masa transisi bagi seseorang dari kepemilikan uang saku, menjadi gaji. Sebagian besar orangtua mungkin tidak memberikan uang lagi, karena anaknya kini sudah bekerja dan memiliki penghasilan.

Kalau dulu kebutuhan dana disediakan oleh orangtua, maka sekarang Anda harus belajar sendiri mengatur keuangan agar tidak cepat habis dan mencukupi pengeluaran untuk sebulan. Nah, agar seorang fresh graduate tidak langsung kehabisan gaji pertamanya, berikut adalah tipsnya: 

  1. Bedakan pengeluaran yang wajib, butuh, dan ingin

Godaan belanja dan jajan adalah keinginan terbesar fresh graduate. Untuk itu Anda perlu disiplin dalam mengelola keuangan dan dahulukan pengeluaran wajib dan butuh. Meski budget yang sudah disiapkan untuk pengeluaran tertentu sudah habis, tidak tergoda untuk mengambil dari pos lain. Disiplin adalah kunci sukses agar Anda bisa kaya di usia muda.

  1. Membuat pos-pos keuangan

Pos-pos keuangan ini sangat penting untuk membantu Anda dalam mengalokasikan dana untuk pengeluaran apapun, agar tidak melebihi budget. Besaran budget bisa Anda tentukan sendiri, sehingga hal ini juga akan melatih kedisiplinan dan perhitungan yang lebih tepat dalam pengelolaan keuangan. Saran saya, alokasikan 50% untuk biaya hidup, 30% untuk tabungan dan investasi, lalu 20% untuk gaya hidup dan sosial.

  1. Dahulukan investasi sebelum gaya hidup

Investasi sangat penting dan mulai dari yang mudah serta terjangkau. Dengan berinvestasi diawal, meski gaji habis, Anda tidak akan merasa bersalah karena penghasilan sudah disisihkan untuk investasi masa depan. Saya sarankan minimal 10% dari gaji harus diinvestasikan. Bagi fresh graduate, salah satu investasi yang menarik adalah reksa dana, saham, dan logam mulia.

  1. Dana darurat adalah wajib. 

Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi, sehingga penting untuk menyiapkan dana untuk kondisi darurat diluar dari BPJS atau asuransi. Penghasilan mungkin bisa terhenti, namun pengeluaran tentu akan terus terjadi. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memiliki adanya dana darurat ini yang disimpan di tabungan terpisah, agar tidak tercampur dana dari tabungan lain untuk pengeluaran rutin. Live a beautiful life!

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Investasi dan Risikonya

#ZAPAset investasi ibarat sebuah kendaraan yang akan membantu seseorang untuk mencapai tujuan keuangan. Contoh tujuan keuangan seperti mempersiapkan dana pendidikan anak, uang muka dana pembelian rumah, atau pun dana berlibur. Setiap tujuan keuangan akan memiliki jangka waktu yang berbeda-beda sejak dicanangkan hingga diwujudkan. Sehingga, semakin pendek jangka waktu menuju tujuan akan lebih baik menggunakan kendaraan berkecepatan cukup dan berisiko rendah. Sedangkan, jika tujuan masih cukup jauh, agar lebih cepat sampai maka kendaraan yang digunakan sebaiknya lebih cepat meski berisiko lebih tinggi. 

Berbicara mengenai investasi, maka harus juga diperhatikan risiko yang menyertainya. Risiko adalah kemungkinan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Misalnya, membeli reksa dana saham dengan harapan mendapatkan imbal hasil rata-rata 15% per tahun, namun faktanya hanya memperoleh 10% per tahun karena perkembangan pasar keuangan. Namun, pahami bahwa aset investasi dari pasar modal tidak dapat menjanjikan suatu imbal hasil tertentu. Sedangkan, aset simpanan dari perbankan seperti tabungan dan deposito dapat menjanjikan suatu imbal hasil. Sehingga, jiwa tawaran investasi adalah berbentuk usaha atau bisnis, maka seharusnya serupa dengan aset investasi pasar modal yang tidak dapat memberikan jaminan kepastian imbal hasil tertentu.

Dalam hal berinvestasi, ada beberapa risiko umum yang sebaiknya dikenal oleh setiap orang.

  1. Risiko likuiditas. Seberapa cepat sebuah aset investasi dapat menjadi uang tunai menandakan tingkat likuiditasnya. Semakin cepat, maka risiko likuiditas semakin rendah. Secara umum, berinvestasi di produk keuangan seperti deposito atau reksa dana memiliki risiko likuiditas yang rendah. Artinya, investor dapat dengan mudah menjual kembali aset investasi dengan nilai yang sesuai harapan.

2. Risiko volatilitas atau perubahan harga yang drastis dalam kurun waktu singkat. Hal ini kerap ditemukan apabila investor berinvestasi di saham atau produk yang berbasis saham. Harga saham dapat bergerak naik dan turun dalam waktu singkat bahkan hitungan menit saja, sehingga dalam jangka pendek dapat menghasilkan keuntungan mau pun kerugian yang cukup besar, diatas 10%.

3. Risiko suku bunga. Pertengahan bulan Juli 2017, Bank Indonesia menetapkan tingkat suku bunga acuan sebesar 4.75%. Apa artinya bagi rencana keuangan Anda? Dengan rendahnya suku bunga acuan, maka investasi di deposito dalam jangka panjang kemungkinan menjadi kurang menarik karena suku bunga yang rendah. Maka, ada baiknya untuk mengalihkan sebagian dana investasi ke aset investasi lain bilamana tujuan keuangan untuk jangka panjang.

4. Risiko inflasi. Seperti dijelaskan diawal, tujuan berinvestasi adalah agar dapat memiliki dana di masa depan untuk konsumsi di masa depan. Namun, apa jadinya apabila kenaikan aset tidak seimbang dengan kenaikan tingkat inflasi? Kemungkinan besar standar hidup investor dapat menurun. Oleh sebab itu, untuk kebutuhan tujuan keuangan diatas 5 tahun sebaiknya menggunakan aset investasi yang imbal hasilnya lebih tinggi meski pun risikonya juga akan lebih tinggi.

5. Risiko gagal bayar. Jenis risiko ini kerap disepelekan oleh calon investor. Padahal, investor sebaiknya melakukan evaluasi singkat untuk mengetahui kemungkinan pengembalian modal awal investasi di akhir periode. Berinvestasi di sebuah bisnis ada umumnya memiliki risiko gagal bayar yang lebih tinggi daripada berinvestasi di aset seperti emas atau properti. Jadi, itulah sebabnya Anda patut waspada apabila ada tawaran investasi dalam bentuk usaha atau bisnis, namun menjanjikan tingkat keuntungan tertentu dalam periode tertentu layaknya produk perbankan.

Selain mengenal risiko umum dalam berinvestasi, investor juga sebaiknya menerapkan prinsip kehati-hatian dengan penawaran investasi yang menjanjikan imbal hasil atau keuntungan yang tinggi serta cenderung kurang masuk akal. Setiap penambahan potensi keuntungan pasti berbanding lurus dengan penambahan risiko. Ada kemungkinan Anda akan masuk ke wilayah pengambilan risiko yang jauh lebih tinggi dari kemampuan Anda untuk mentoleransi risiko investasi.  #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Uncategorized

Meraih Kemerdekaan Finansial

#ZAPFriends, kemerdekaan finansial adalah sebuah kondisi kehidupan sebuah keluarga dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanpa harus bekerja secara aktif. Lebih jauh lagi, berdasarkan survei tersebut juga dinyatakan oleh lintas generasi bahwa mereka merasa sudah mencapai kemerdekaan keuangan apabila tidak lagi merasa stres dengan kondisi keuangan dan jeratan utang, dapat menikmati hidup, dan selalu siaga dalam berbagai kondisi darurat. Bahkan, tidak sedikit dari peserta survei yang menyatakan masih tetap ingin bekerja meski sudah memasuki usia 60an tahun keatas, namun bukan semata-mata karena besaran gajinya.

Setiap orang memiliki potensi untuk dapat meraih kemerdekaan finansial. Hambatan umumnya datang dari pola pengeluaran atau gaya hidup yang dianut oleh seseorang beserta keluarganya. Untuk dapat meraih kemerdekaan finansial, berikut langkah-langkah yang ditempuh.

1. Memiliki rencana keuangan. Tanpa rencana keuangan, bahaya terbesar adalah alokasi penghasilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan keluarga. Selain itu, penempatan dana di tabungan, pembelian aset investasi, serta pembelian barang bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan optimal dari seseorang. Untuk memiliki rencana keuangan, seseorang harus dapat memprioritaskan tujuan-tujuan utama, menentukan kapan mau diraih, dan bagaimana meraihnya.

2. Menghapus utang konsumtif. Saldo utang kartu kredit, pinjaman koperasi, kredit online dan kredit dana tunai akan menghambat seseorang mencapai kemerdekaan finansial. Agar dapat terlepas dari utang konsumtif maka seseorang dan keluarganya harus berkomitmen untuk hidup sesuai dengan pemasukan. Jika ingin lebih, maka harus berusaha lebih keras atau mencari tambahan penghasilan.

3. Memiliki dana darurat. Setiap orang sebaiknya memiliki dana darurat 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Contohnya, jika seseorang memiliki biaya hidup Rp5 juta per bulan, maka jumlah dana darurat minimal menjadi Rp15 juta. Dana darurat ini sebaiknya berbentuk aset likuid dan nilainya tidak turun. Aset yang populer untuk menyimpan dana darurat adalah tabungan, deposito, dan reksa dana pasar uang. Jika saat ini tidak punya dana darurat, maka disarankan untuk mulai menyisihkan 10% dari penghasilan, sedikit demi sedikit hingga hasil ideal tercapai.

4. Berinvestasi untuk tujuan keuangan utama. Ada dua pos investasi yang umumnya perlu dipersiapkan oleh setiap keluarga, yaitu rencana dana pendidikan anak dan rencana dana pensiun.  Perencanaan dana pensiun sangat vital untuk seseorang yang tidak rela menurunkan gaya hidup di masa depan. Contoh nyata kerap terlihat adalah karyawan yang dahulu sukses tapi tidak mempersiapkan masa pensiunnya dengan baik, akhirnya terpaksa menjual berbagai aset bahkan rumah tinggalnya hanya untuk menyambung hidup.

Idealnya, 10% dari penghasilan saat ini disisihkan untuk kebutuhan masa depan. Bagi seseorang yang berinvestasi Rp1 juta setiap bulan ke reksa dana saham dengan asumsi hasil rata-rata 15% pertahun, maka potensi dana pensiunnya akan berkembang menjadi Rp2 milyar.

Usahakan untuk menyisihkan penghasilan ke produk investasi yang sesuai untuk dana pensiun. Jika ada bonus atau THR, maka sebaiknnya digunakan untuk menambal kekurangan investasi sebelumnya.

5.Mulai membeli aset-aset yang dapat memberikan penghasilan pasif. Aset seperti ini akan memberikan penghasilan secara berkala untuk keuangan rumah tangga. Contohnya, suku bunga deposito setiap bulan, kupon obligasi, hasil sewa properti, keuntungan usaha, dan lainnya. Disarankan jika seseorang mencapai usia 35 tahun, maka sudah saatnya mulai juga membeli aset-aset berpenghasilan pasif. Saat aset dapat memberikan penghasilan sebagai sandaran biaya hidup, maka seseorang sudah meraih kondisi kemerdekaan finansial. #BelajarbarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Uncategorized Meraih Kemerdekaan Finansial
2021-08-17 08:44
Meraih Kemerdekaan Finansial
Selengkapnya
Articles and Uncategorized PPN Dana Pendidikan
2021-08-13 09:02
PPN Dana Pendidikan
Selengkapnya
Articles and Uncategorized Cara Efektif Meredam Hasrat Belanja yang Berlebihan
2021-06-13 09:13
Cara Efektif Meredam Hasrat Belanja yang Berlebihan
Selengkapnya
Articles

Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed

#ZAPFriends, pernikahan adalah sebagian dari ibadah. Dengan menikah, artinya #ZAPFriends sudah memulai lembar kehidupan baru, yang juga membutuhkan penyesuaian-penyesuaian, terutama di bidang finansial. Keuangan yang dahulu adalah untuk kebutuhan pribadi, sekarang menjadi kebutuhan bersama.

Untuk menghindari terjadinya bocor halus bagi pasangan yang baru menikah, berikut adalah checklistnya:

1. Membeli rumah di luar kemampuan finansial.

#ZAPFriends, memulai keluarga baru memang membuat Anda penuh dengan ide-ide yang baru yang kesemuanya menyenangkan. Tapi belum tentu ide-ide yang penuh semangat itu akan cocok dengan isi dompet Anda. Salah satunya adalah dengan buru-buru mencari tempat tinggal baru. Saat memutuskan untuk membeli rumah, kita harus menyesuaikan dengan kemampuan finansial kita, punya DP 30% dan cicil hanya 30% dari penghasilan.

2. Keinginan untuk mencicil isi rumah.

Bocor halus terbesar yang mungkin terjadi adalah keinginan untuk mencicil isi rumah, padahal rumah atau tempat tinggalnya belum ada. Mulai dari pernak pernik lucu seperti lilin, hiasan dinding, bed cover, mat alas kaki, dan lain-lain. Oleh sebab itu, tahanlah diri Anda untuk membeli hal-hal ini, walau Anda sudah memiliki bayangan tentang tempat tinggal seperti apa yang Anda inginkan.

3. Pemberian untuk orangtua.

#ZAPFriends, sebenarnya pemberian untuk orangtua selalu bisa disesuaikan. Jangan karena #ZAPFriends ingin berbakti pada orangtua, sehingga malah terlalu mengorbankan diri sendiri, sementara sebenarnya masih banyak kebutuhan Anda yang menunggu sebagai pengantin baru. Bicarakan dengan pasangan, dan utarakan kepada orangtua. Sebagai pasangan yang baru memulai keluarga baru, #ZAPFriends sendiri membutuhkan banyak sekali pengeluaran, dan masih membutuhkan penyesuaian-penyesuaian.

4. Gaya hidup.

Salah satu yang menjadi bocor halus terbesar adalah gaya hidup. Hobby makan diluar, atau membeli kebutuhan rumah tangga dengan juga menyertakan cemilan, dan makanan-makanan kesukaan seringkali malah menjadi penyebab pengeluaran yang membengkak. Makan di luar memang sesekali boleh, namun sebaiknya dibuat pos-pos pengeluaran dan alokasi yang tepat, agar #ZAPFriends tidak berlebihan dalam membuat pengeluaran bulanan.

Live a Beautiful Life! #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

PPN Dana Pendidikan

#ZAPFriends belum lama ini, beredar berita bahwa pemerintah berencana mengenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) pada beberapa kategori jasa, termasuk dalam jasa pendidikan seperti PAUD, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi dan pendidikan luar sekolah.

Tanpa adanya PPN pun, biaya masuk sekolah di Indonesia terbilang besar, ditambah dengan inflasi pendidikan yang bisa mencapai 15% per tahun tentunya akan menambah kebutuhan dana pendidikan yang perlu dipersiapkan. Walaupun ini baru wacana, namun alangkah baiknya jika #ZAPFriends sebagai orang tua bisa menyikapinya dengan bijaksana, salah satunya dengan merencanakan dana pendidikan sedini mungkin agar #ZAPFriends tidak perlu khawatir saat waktunya tiba.

Berikut beberapa langkah yang perlu diambil dalam perencanaan dana pendidikan:

      1. Tentukan jangka waktu.

Usia anak sangat mempengaruhi kapan dana pendidikan akan dibutuhkan. Tentukan usia  pertama anak masuk sekolah, sehingga didapatkan kapan kebutuhan setiap jenjang pendidikannya. Jika dana dibutuhkan dibawah 12 bulan, maka jangka pendek, sedangkan diatas 12 bulan maka jangka menengah hingga panjang.

            2. Pemilihan sekolah

Lakukan survey dan cari informasi secara detail tentang pilihan-pilihan sekolah yang ada.

Kemudian buat pertimbangan dan tentukan jenis sekolah yang paling sesuai untuk anak #ZAPFriends. Pemilihan jenis sekolah yaitu negeri, swasta, atau internasional akan sangat mempengaruhi biaya pendidikan anak kelak. Proyeksikan biayanya sesuai dengan inflasi alias kenaikan harga per tahun.

            3. Evaluasi keuangan

Evaluasi kondisi keuangan saat ini. Sebaiknya biaya pendidikan anak setiap bulannya, baik biaya sekolah maupun kegiatan tambahan lainnya maks. 10% dari penghasilan orangtua.

            4. Pilih instrumen investasi yang tepat

Besarnya biaya pendidikan sudah bisa diprediksi, kapan dana dibutuhkan pun sudah diketahui. Langkah berikutnya adalah menentukan instrumen investasi yang tepat. Untuk mudahnya, dana pendidikan dapat dibagi dalam 3 kelompok besar, yaitu: dana pendidikan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang yang instrumen investasinya dapat disesuaikan dengan jangka waktu tersebut.

            5. Disiplin dengan tujuan

Memiliki tujuan akan sangat membantu fokus dan disiplin dalam berinvestasi. Terutama bila untuk kebutuhan si buah hati. Sisihkan min. 5% dari penghasilan bulanan #ZAPFriends ke instrumen investasi yang tepat, sedini mungkin agar dana yang ada dapat berkembang optimal.

Pada akhirnya jika seandainya rencana pengenaan pajak terhadap jasa pendidikan tidak jadi terlaksana, adalah langkah bijak untuk tetap merencanakan pendanaan terhadap pendidikan anak. Mari kita berharap dan berbuat yang terbaik bagi pendidikan anak-anak kita. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Dana Kesehatan dalam Rencana Keuangan

#ZAPFriends, berdasarkan pengalaman saya sebagai perencana keuangan, banyak orang yang masih menganggap remeh urusan biaya kesehatan. Menurut beberapa orang, untuk apa merencanakan sesuatu yang belum tentu terjadi, bahkan ada yang berkata kalau membeli asuransi kesehatan artinya mengharapkan dirinya jatuh sakit. Padahal, dengan beragam kebutuhan hidup seperti dana liburan, dana pendidikan, dan lainnya, akan lebih bijaksana jika Anda mempersiapkannya sedari dini.

Secara umum, ada beberapa instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk merancang dana kesehatan untuk #ZAPFriends dan keluarga. Inilah financial checklistnya:

  1. Membuat Dana Darurat. Di saat keadaan darurat seperti misalnya #ZAPFriends tiba-tiba sakit, dana darurat menunjukkan keperkasaannya. Musibah sakit bisa menimpa siapa saja dan biaya yang diperlukan bisa luar biasa besar. Apabila #ZAPFriends tidak punya dana darurat, saya pastikan solusi Anda adalah menggerus penghasilan bulan itu, dan pada akhirnya berutang dengan pinjaman dana tunai atau kartu kredit. Jumlah yang harus #ZAPFriends siapkan untuk dana darurat kesehatan adalah jumlah anggota keluarga dikali 10 juta rupiah.

2. Asuransi Kesehatan. Asuransi kesehatan rawat inap akan memberikan penggantian biaya kesehatan jika Anda sampai dirawat di rumah sakit akibat terkena penyakit atau pun kecelakaan. Jumlah penggantian tergantung dari kontrak kesehatan yang Anda ambil, umumya dengan acuan biaya kamar rawat inap. 

Jika kantor tempat bekerja telah menyediakan fasilitas asuransi kesehatan, maka Anda tidak perlu menambah lagi karena asuransi ini jangkanya hanya 1 tahun. Artinya, setiap tahun Anda akan membayar premi untuk membeli polis baru.

3.  Membuat Pundi – pundi Kesehatan. Berbeda dengan dana darurat, pundi-pundi kesehatan ditujukan lebih untuk masa pensiun. Masa dimana #ZAPFriends,mungkin sudah tidak bekerja kantoran, sehingga tidak ada fasilitas bantuan kesehatan, dan juga simpanan yang ada mulai dipergunakan untuk membiayai hidup. Ingatlah bahwa semakin banyak usia, maka risiko sakit juga lebih besar. Oleh sebab itu, penting bagi setiap orang untuk menjaga kesehatan dengan minum vitamin, rajin kontrol ke dokter, dan juga melakukan medical check up. Kebutuhan kesehatan inilah yang akan dibayarkan dengan dana di pundi-pundi kesehatan.

#BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Asuransi untuk anak, perlukah?

#ZAPFriends, asuransi adalah suatu bentuk proteksi yang diberikan untuk setiap individu. Namun, pemahaman mengenai asuransi sendiri masih minim, sehingga banyak sekali terjadi kesalahan dalam pembelian polis asuransi. Umumnya, masyarakat masih belum tepat dalam menentukan jumlah uang pertanggungan yang ideal, pemilihan jenis asuransi dan nama tertanggung yang sebaiknya ditulis dalam polis.

Jika #ZAPFriends sedang mempertimbangkan untuk membeli asuransi jiwa atas nama anak, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dipahami.

  1. Asuransi jiwa berfungsi sebagai proteksi kondisi keuangan sebuah keluarga

Fungsi pembelian polis asuransi jiwa adalah untuk mengganti kemungkinan terhentinya pendapatan akibat sebuah risiko kehidupan. Risiko tersebut umumnya merupakan kemalangan dalam bentuk cacat bawaan yang membuat seseorang tidak memungkinkan lagi untuk bekerja seumur hidupnya, atau kehilangan nyawa. Jika risiko tutup usia terjadi di usia produktif, maka harapannya klaim tunai dari asuransi jiwa dapat menutup potensi kehilangan penghasilan bagi keluarga yang ditinggalkan.

2. Asuransi jiwa difungsikan sebagai alat proteksi dan investasi

#ZAPFriends saat ini, orang tua juga banyak yang membeli asuransi jiwa dengan harapan bisa sekaligus berinvestasi. Jenis asuransi jiwa berbentuk asuransi dengan unit-linked, yang berciri khusus memiliki rekening investasi dalam polis asuransi jiwa. Namun, biasanya asuransi jenis ini sebaiknya ditetapkan dengan tertanggung nama orangtua yang memiliki kemampuan untuk membayar premi. Bahaya yang mungkin timbul apabila tertanggung nama anak adalah saat orang tua ternyata tidak lagi dapat membayar premi, maka manfaat asuransi jiwa tetap tidak dapat dicairkan.

3. Asuransi jiwa untuk seseorang yang sudah memiliki tanggungan lagi

Apabila anak Anda sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan baik berupa cucu bagi Anda, atau pasangannya, maka pembelian asuransi jiwa atas nama anak termasuk hal yang bijak. Alasannya karena premi yang bisa lebih murah karena usia tertanggung lebih muda. Sehingga, poin ini berlaku bagi keluarga matang yang anaknya sudah dewasa.

#ZAPFriends, anak adalah harta yang harus dijaga, bukan investasi bagi orang tua. Oleh sebab itu pemilihan jenis asuransi untuk anak sebaiknya bukan dalam bentuk asuransi jiwa, melainkan asuransi kesehatan dan asuransi pendidikan.

Orangtua pasti tentunya ingin melindungi anaknya dan memberikan yang terbaik. Asuransi jiwa pada anak adalah suatu bentuk yang tidak tepat sehingga Asuransi adalah untuk proteksi dan melindungi, bukan untuk mengharap adanya nilai tunai yang timbul sebagai akibat suatu peristiwa kemalangan.

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Perencanaan Keuangan Keluarga

Perencanaan keuangan memiliki fungsi penting dalam rumah tangga. Bayangkan saja, apabila tidak ada rencana, maka penghasilan yang diperoleh hari ini bisa jadi hanya digunakan untuk hidup selama sebulan. Sedangkan, hidup di masa depan mungkin tidak terpikirkan. Bagi #ZAPFriends yang sudah berencana pun, pasti menyadari bahwa sebaik-baiknya perencanaan, masih saja ada kemungkinan buruk yang terjadi. Oleh sebab itu, perencanaan keuangan tidak hanya berbicara tentang menabung dan berinvestasi, tetapi juga mengelola risiko kehidupan dalam bentuk proteksi.

Proteksi atas risiko kerugian keuangan akibat terjadinya suatu keadaan yang tidak diinginkan merupakan fungsi utama sebuah polis asuransi. Dalam perencanaan keuangan, polis asuransi menempati fungsi sebagai strategi untuk manajemen proteksi keuangan pribadi. Secara umum, proteksi yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang adalah proteksi atas potensi kerugian keuangan akibat sakit, proteksi atas potensi kerugian keuangan atas kehilangan penghasilan akibat meninggal dunia, serta proteksi atas kerugian keuangan akibat kecelakaan. Tiga risiko diatas secara berurutan dapat dilindungi dengan polis asuransi kesehatan, polis asuransi jiwa, dan polis asuransi kecelakaan diri.

Setelah mengetahui pentingnya memiliki proteksi, maka berikutnya adalah menentukan berapa jumlah proteksi yang sebaiknya dimiliki. Dalam hal ini, yuk kita fokuskan pembahasan terhadap polis asuransi jiwa, yang menurut ZAP Finance paling banyak menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat. Ada beberapa hal yang sebaiknya dipahami sebelum seseorang membeli polis asuransi jiwa.

Pertama, memahami kegunaan sebuah asuransi jiwa. Polis asuransi jiwa memberikan penggantian tunai bagi ahli waris apabila terjadi risiko meninggal dunia bagi tertanggung. Pahami bahwa manfaat asuransi jiwa akan dinikmati oleh orang lain, bukan #ZAPFriends selaku si tertanggung. Itu sebabnya, tidak semua orang membutuhkan asuransi jiwa. Misalkan, anak kecil yang belum berpenghasilan dan tidak memiliki nilai ekonomis bagi suatu keluarga, belum tentu membutuhkan asuransi jiwa. Akan lebih baik apabila fokus pembelian asuransi jiwa bagi pemberi nafkah dengan meningkatkan jumlah uang pertanggungan hingga nilai idealnya.

Kedua, jumlah uang pertanggungan yang dibutuhkan. Uang pertanggungan adalah jumlah manfaat tunai yang tertera di polis asuransi jiwa yang akan dibayarkan apabila tertanggung meninggal dunia. Perusahaan asuransi jiwa harus memberikan jaminan atas nilai uang pertanggungan, sehingga apabila terjadi klaim maka nilainya tidak boleh berkurang.

Nilai uang pertanggungan ideal untuk setiap orang bisa berbeda-beda. Faktor penentunya termasuk besaran biaya hidup rutin anggota keluarga, jumlah aset saat ini, jumlah utang saat ini, dan potensi pengeluaran besar keluarga seperti pendidikan dan lainnya. Lakukan evaluasi terhadap kebutuhan nilai pertanggungan setiap tahun atau saat terjadi perubahan besar dalam keuangan keluarga seperti menikah, kelahiran anak, kenaikan penghasilan, dan lainnya.

Dalam banyak kasus, ada pemberi kerja yang memberikan manfaat asuransi jiwa bagi karyawannya. Jenis asuransi jiwa yang umum digunakan adalah asuransi jiwa berjangka, biasanya berdurasi satu tahun, dan diperpanjang selama karyawan masih bekerja di kantor tersebut. Nilai pertanggungan bagi setiap karyawan dapat berbeda-beda, umumnya ditentukan oleh masa bekerja serta jumlah penghasilan tahunan, bukan dari kebutuhan dari setiap keluarga. Perlindungan pun berakhir saat karyawan berhenti bekerja dari kantor tersebut. Itu sebabnya, meski telah memiliki asuransi jiwa dari pemberi kerja, apabila nilai pertanggungannya belum ideal maka boleh saja untuk menambah polis asuransi jiwa secara pribadi.

Ketiga, tingkat kemurnian polis asuransi jiwa. Saat ini, semakin banyak perusahaan asuransi yang menawarkan asuransi jiwa dengan balutan tambahan produk lain seperti asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi penyakit kritis, serta investasi. Pahami bahwa semakin banyak fitur yang ditambahkan, maka akan semakin besar pula biaya asuransi yang harus dibayarkan. Biaya asuransi ini akan terbayarkan dari premi yang disetor selama jangka waktu tertentu. Sehingga, apabila jumlah setoran premi belum mencukupi untuk pembayaran biaya asuransi, ada kemungkinan pemegang polis asuransi jiwa akan diharuskan untuk menambah setoran premi atau dikenal juga dengan top up.

Keempat, pisahkan nilai pertanggungan dengan porsi investasi dalam polis asuransi jiwa. Terkadang, banyak masyarakat yang masih beranggapan bahwa seluruh nilai yang ditawarkan dalam sebuah polis asuransi jiwa sifatnya dijamin. Hal ini dapat menimbulkan persepsi yang kurang tepat.

Nilai pertanggungan selama masa kontrak harus dijamin oleh perusahaan asuransi jiwa. Maka, jika selepas masa kontrak kemudian tidak terjadi klaim, uang setoran premi mungkin tidak dapat diminta kembali. Sedangkan, porsi investasi dalam polis asuransi jiwa belum tentu dijamin nilainya. Ada jenis asuransi jiwa tertentu yang menjamin nilai tabungan yang sudah terbentuk alias nilai tunai. Namun, jika bentuknya adalah investasi seperti unit-link, maka nilai aset akan mengikuti perkembangan pasar keuangan. Semakin besar potensi keuntungan, maka akan semakin tinggi risikonya.

Keputusan pembelian polis asuransi jiwa haruslah disesuaikan dengan kondisi kehidupan dan keuangan masing-masing. Pengeluaran bulanan idealnya hanya maksimal 5% yang digunakan untuk pembayaran premi asuransi. Pahami dengan baik kebutuhan proteksi keluarga agar tidak salah dalam melakukan perencanaan. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

Investasi Generasi Muda

#ZAPFriends, generasi muda masa kini dikenal dengan istilah generasi milenial. Menurut hasil survei dari beberapa literatur, kalangan muda ini memiliki beberapa karakteristik seperti punya perilaku konsumtif dan mudah terbawa pengaruh gaya hidup yang tinggi. Selain itu, kalangan muda cenderung berpendidikan, tetapi lebih suka bekerja paruh waktu atau mudah berpindah kerja karena merasa tidak sesuai dengan passion. Sehingga, hal ini pun bisa berpengaruh terhadap kondisi keuangannya secara konsisten hingga jangka panjang.

Berdasarkan studi yang dilakukan CFA Insitute pada 2018 lalu, ditemukan bahwa generasi milenial memiliki tujuan yang tinggi misalnya memulai bisnis, pensiun pada usia 40 tahun. Namun, tantangannya pendapatan dan utang menjadi hambatan utama untuk berinvestasi. Generasi milenial, yang terlalu percaya diri secara umum, juga terlalu percaya diri dalam kehidupan finansial mereka.

Padahal generasi milenial atau generasi muda jaman sekarang ini sebaiknya memahami bahwa tingkat kenaikan harga atau inflasi biaya kebutuhan hidup akan terus merangkak naik. Dalam jangka panjang, risiko terberat yang sangat ingin dihindari adalah tidak mampu pensiun dengan nyaman. Tanpa punya kesadaran untuk berinvestasi, hampir mustahil seseorang dapat hidup nyaman tanpa beban di masa pensiun. Izinkan saya untuk mengingatkan bahwa di masa non-produktif, penghasilan seseorang umumnya menurun jauh dari masa produktif. Mari simak ilustrasi dibawah ini.

Misalkan, ada seorang muda berusia 30 tahun dan punya penghasilan sebesar 10 juta rupiah. Anggaplah dia rajin menabung 10% dari gaji bulanan, artinya setiap bulan ada pemasukan untuk tabungan sebesar 1 juta rupiah kedalam tabungan dengan imbal hasil 5% per tahun. Di usia 55 tahun, saldo tabungan tersebut akan menjadi 644 juta rupiah. Jika mengacu pada nominal tahun ini, saldo tersebut cukup lumayan, bukan? Namun, apabila angka harapan hidupnya hingga usia 70 tahun, maka saldo tabungan tersebut hanya sanggup membiayai pengeluaran sebesar 250 ribu rupiah setara nilai masa kini. Bayangkan, menabungnya 1 juta rupiah setiap bulan, hanya bisa belanja senilai 250 ribu di masa depan!

Bandingkan apabila dana 1 juta rupiah tersebut dialihkan untuk kebutuhan investasi, maka ceritanya mungkin akan berbeda. Apabila produk investasi yang dipilih memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 15% per tahun, maka saldo investasi pada usia 55 tahun akan mencapai 3 milyar rupiah.

Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan oleh kalangan muda dalam membangun portofolio investasinya. Pertama, berpegang pada rencana keuangan. Bagaimana pun juga, investasi bukan merupakan tujuan akhir dalam usaha akumulasi kekayaan seseorang. Setelah memahami kebutuhan untuk memenuhi tujuan keuangan, maka pilihan jenis investasi dapat disesuaikan. Secara umum, kalangan muda memiliki 3 tujuan keuangan yang cukup general, yaitu liburan, membeli rumah tinggal, dan dana pensiun. Pemenuhan 3 tujuan keuangan tersebut akan memiliki jangka waktu yang berbeda.

Kedua, profil risiko sebagai investor. Kalangan muda tetap harus mengetahui profil risiko masing-masing. Meskipun, sebetulnya kalangan ini memiliki keleluasaan untuk memiliki portofolio yang lebih agresif. Pilihan jenis investasi juga lebih beragam, seperti saham, emas, atau pun reksa dana dengan jenis yang agresif.

Ketiga, kebutuhan mencari kenaikan nilai aset atau penghasilan berkala. Ada jenis investasi yang memberikan hasil berupa penghasilan berkala seperti Surat Berharga Negara Ritel . Selebihnya, jenis investasi yang memberikan hasil berupa kenaikan nilai aset apabila investor menjual aset investasi di harga yang lebih tinggi daripada saat membeli seperti saham dan reksa dana. Untuk kalangan muda yang masih produktif, saya sangat sarankan untuk lebih memilih jenis investasi berupa kenaikan nilai aset, karena penghasilan dapat diperoleh dari bekerja secara aktif.

Keempat, alokasi untuk dana darurat dan investasi. Meski investasi penting untuk dilakukan, alokasi untuk dana darurat juga sebaiknya tetap dibuat. Terlebih di momen perekonomian yang masih bergejolak, dana darurat memiliki peranan penting untuk membantu seseorang apabila terjadi kesulitan keuangan. Alokasi untuk dana darurat sebaiknya sekitar 10% dari penghasilan, sedangkan alokasi untuk investasi bisa berkisar antara 10% hingga 20% atau lebih dari penghasilan.

Kelima, memulai sedari dini. Investasi akan memberikan hasil terbaik apabila dilakukan dalam jangka panjang. Artinya, kalangan muda memiliki waktu yang paling baik untuk memulai investasi dibandingkan generasi lainnya. Seorang first jobber, akan memiliki keuntungan untuk dapat mengalokasikan setidaknya 20% dari penghasilan setiap bulannya.

Jadi, kalangan muda sebaiknya mulai memahami kenapa harus berinvestasi dan kenapa harus dilakukan sedini mungkin. Pahami bahwa dorongan untuk konsumsi keinginan gaya hidup pasti selalu ada, namun tetap alokasikan sebagian penghasilan hari ini untuk masa depan yang lebih sejahtera. Jadi, jadikan momen sumpah pemuda tahun ini untuk juga bersumpah untuk investasi untuk masa depan. Live a Beautiful Life! #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya
Articles

4 Metode Mengelola Anggaran

#ZAPFriends, kesalahan terbesar saat menyusun anggaran adalah tidak sesuai dengan status kehidupan serta tidak realistis. Anggaran rumah tangga sebenarnya adalah sebuah rencana pengeluaran untuk suatu periode yang harus juga mempertimbangkan faktor sumber penghasilannya. Apabila sumber pemasukan datangnya konsisten setiap bulan, maka anggaran juga disusun bulanan.

Kali ini minZ akan membagikan 4 metode dasar dalam mengelola anggaran yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi masing-masing rumah tangga.

  1. Anggaran untuk rumah tangga yang berpenghasilan setara Upah Minimum Provinsi (UMP) mau pun dibawahnya. Berdasarkan literasi yang ada, UMP sebenarnya ditujukan untuk hidup layak bagi 1 atau maksimal 2 orang. Secara umum, pembagian alokasi untuk penghasilan setara UMP adalah 75% untuk berbagai komitmen dan kebutuhan hidup utama. Sedangkan, 25% nya sebaiknya dikumpulkan sebagai dana cadangan pengeluaran tak terduga dan juga menabung.

2. Metode pos pengeluaran untuk rumah tangga yang memiliki penghasilan lebih besar daripada UMP. Keluarga muda, lajang, mau pun mereka yang memiliki tanggungan hingga 3 orang dapat menerapkan metode pembagian pengeluaran untuk 3 pos, yaitu biaya hidup utama (Living), pos dana darurat, menabung dan investasi untuk tujuan keuangan (Saving), dan pos untuk tambahan kenikmatan hidup (Playing).

3. Metode tujuan nilai hidup. Berasal dari konsep Value-based budgeting, maksudnya alokasi dibentuk dari satu tujuan hidup yang sedang ingin diraih oleh seseorang. Secara umum, metode ini kurang cocok untuk rumah tangga, namun dapat digunakan oleh seseorang yang belum memiliki tanggungan. Namun #ZAPFriends, pahami ya bahwa metode ini tidak dijalankan terus-menerus, melainkan hanya di momen tertentu saja.

4. Metode paling seimbang yang saya kenalkan dengan konsep ZAPFIN. Secara umum, saat pemasukan sudah jauh diatas UMP, maka kehidupan yang seimbang juga dapat dijalankan. Metode ZAPFIN mengingatkan pengelolaan untuk hidup hari ini, hidup nanti, dan hidup di masa depan.

Apa pun metode pengelolaan yang dipilih, syarat utama adalah adanya pembagian rekening yang jelas agar penggunaan tidak bercampur aduk. Untuk menabung dan berinvestasi misalnya juga disarankan untuk menggunakan bantuan fasilitas transfer otomatis dari rekening pemasukan ke rekening investasi. #BelajarBarengZAPFinance

MORE INSIGHT DAN INSPIRATION

ZAPFin Resources

Articles Masalah Keuangan Fresh Graduate
2021-08-24 09:30
Masalah Keuangan Fresh Graduate
Selengkapnya
Articles Investasi dan Risikonya
2021-08-22 10:00
Investasi dan Risikonya
Selengkapnya
Articles Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
2021-08-15 09:30
Pengeluaran-pengeluaran yang Menjadi Bocor Halus bagi Newly-Wed
Selengkapnya